Alergi makanan, dingin maupun kulit menjadi hal umum sering terjadi pada manusia. Begitupun dengan alergi lainnya dari hewan, seperti alergi pada bulu kucing. Sebagian pecinta hewan terkadang membuat rasa malas dengan memelihara kucing tersebut. Akan tetapi, rasa cinta terhadap hewan menjadi hal yang sangat sulit untuk dihindari dengan begitu saja. Oleh karena itu, hoby dengan hewan peliharaan maka harus memaksakan untuk merawatnya dengan sebaik mungkin. Lantas, apa gejalanya? Mari kita simak pembahasan 15 gejala alergi bulu kucing dan cara mengatasinya.
Penyebab tiba-tiba alergi kucing bisa disebabkan oleh kandungan protein dalam urin, air liur, ketombe yang bertebaran pada bulu maupun badan dan serpihan kulit kering di bulu kucing. yang membuat bulu kucing bikin gatal dikarenakan terpapar atau bersentuhan dengan kotoran, air liur maupun urin kucing itu sendiri. Bulu kucing bisa menjadi penyakit infekasi jamur kulit yang sangat dikhawatirkan bagi semua orang ketika membelai atau mengelus kucing peliharaannya.
Baca Juga: Obat Alami Penyakit Kuning pada Kucing Beserta Penyebabnya
Daftar Isi
Gejala Alergi Bulu Kucing
Gejala alergi bulu kucing adalah gangguan masalah kesehatan tubuh yang disebabkan oleh beberapa faktor yang menimbulkan reaksi. Tanda-tanda alergi kucing biasanya akan mengalami bersin, iritasi dan rasa gatal pada hidung, tenggorokan serta mulut bagian atas. Ketika kucing menjilat bulunya maka secara otomatis bakal terkena air ludahnya, sehingga pada saat tercium maupun masuk kedalam hidung maka bulu kucing bisa menyebabkan bersin hingga bisa menimbulkan serangan asma.
Selain itu, bulu kucing bisa menyebabkan gatal pada kulit manusia yang lebih sensifit dikarenakan bulu tersebut terpapar oleh urin, alir liru maupun kotoran. Begitupun, dengan kucing bisa membuat alergi lingkungan yang lebih dikenal dengan dermaritis optik kucing. Dengan kondisi seperti ini maka kucing peliharaan bisa jadi sedang mengalami koreng, kemerahan, nyeri kut maupun rambut rontok.
Jika seseorang habis pegang kucing gatal-gatal berarti itu tandanya terkena alergi kucing disebabkan oleh bersentuhan dengan air liur, bulu, kencing maupun kotoran kucing itu sendiri. Alergi kucing bisa sembuh dengan sendirinya atau tidak, itu tergantung dari asal muasal. Biasanya, reaksi bulu kucing itu dapat dirasakan pada waktu tertentu setelah bersentuhan. Jika alergi kucing tersebut secara berlebihan maka harus disembuhkan dengan pengobatan resep dokter.
Jadi, yang harus dilakukan jika alergi kucing yaitu harus diatasi dengan obat-obatan, seperti dekogestan, antihistamin, kortikosteroid dan leukotriene modifiers yang dapat membantu untuk menghambat zat kimia dari alergi tersebut.
Baca Juga: Cara Membuat Ayam Rebus Untuk Kucing Paling Mudah
15 Gejala Alergi Bulu Kucing
Berikut ini, 15 gejala alergi bulu kucing yang sering timbul muncul pada tubuh manusia ketiak setelah mengalami reaksi, yaitu:
- Mengi
- Sesak nafas
- Batuk-batuk
- Hidung Berair
- Gatal pada kulit
- Ingus berlebihan
- Dada terasa sesak
- Serangan Eczema
- Hidung tersumbat
- Hidung bersin dan gatal
- Bisa menimbulkan asma
- Radang pada pernapasan
- Mata bengkak dan berair
- Nyeri pada wajah saat ditekan
- Bengkak pada bagian bawah mata
- Gatal pada tenggorokan dan mulut
- Bintik kemerahan dan ruam pada kulit
- Kelopak mata tampak kebiruan dan bengkak
- Dll
Begitupun sama dengan ciri-ciri alergi debu, diantaranya bersin, hidung (gatal, berair,dan tersumbat), mata (merah, bengkak, gatal), batuk, dan nyeri wajah. Sedangkan, ciri-ciri alergi dingin akan timbul rasa gatal pada kulit, pembengkakan, kemerahan, ruam, bintik-bintik dan sebagainya pada saat setelah bersentukan dengan benda dingin.
Cara Mengatasi Alergi Bulu Kucing
Setelah membaca pembahasan gejala alergi bulu kucing maka langkah berikutnya adalah pengobatan yang harus diatasi agar cepat sembuh. Sebagai berikut, cara megatasi alergi bulu kucing, yaitu:
Dekongestan
Ketika mengalami gejala alergi bulu kucing, obat yang bisa digunakan sebagai cara mengatasi alergi bulu kucing itu bisa dengan dekongestan. Yang mana, obat tersebut memiliki kandungan dari bahan yang baik pseudoefedrin, seperti Claritin-D, Allegra-D maupun Zyrtec-D yang telah tersedia diberbagai apotik. Hal ini tentu sangat memudahkan Anda untuk mendapatkan obat alergi kucing tersebut.
Antihistamin
Cara mengatasi alergi bulu kucing yang kedua bisa menggunakan obat antihistamin. Gejala alergi bulu kucing yang telah timbul dapat diatasi dengan obat tersebut. Adapun, obat alergi kucing lainnya, yaitu Zyrtec (cetirizine), allegra (fexofenadine), Benadryl (diphenhydramine) dan Claritin (loratadine). Selain itu, ada juga obat sempotan hidung dalam bentuk kemasan seperti astelin (azelastine).
Semprotan Steroid Hidung
Adapun, cara mengatasi alergi bulu kucing selain antihistamin dan dekongestan yaitu semprotan steroid hidung. Ini merupakan salah satu obat umum khusus untuk alergi pada saat anda menderita gejala alergi bulu kucing secara tiba-tiba. Ada beberapa produk semprotan steroid yang bisa didapatkan, diantaranya Flonase (fluticasone), rhinocort (budesonide), dan Nasacort allergy (triamcinolone).
Leukotriene Modifiers
Gejala alergi bulu kucing bisa diobati dengan leukotriene modifiers. Ini merupakan bagian dari salah satu cara mengatasi alergi bulu kucing yang paling mudah untuk menghambat zat kimia ketika mengalami reaksi alergi. Namun, dengan menggunakan obat satu ini tentu memiliki efek samping, seperti demam, sakit kepala, dan perubahan pada suasana hati alias mood.
Nah, itulah pembahasan 15 gejala alergi bulu kucing dan cara mengatasinya yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.
Baca Selanjutnya: 4 Cara Mengobati Gigitan Kucing Secara Alami